Seminar Nasional Statistika 2017

Published by Himasta FMIPA UGM on July 7, 2017July 7, 2017

Seminar Nasional Statistika (Semnastat) adalah event 2 tahunan yang diselenggarakan oleh Himasta UGM guna membahas atau membicarakan tentang kasus Statistika yang sedang ngetrend atau booming pada era ini

Tidak seperti tahun tahun sebelumnya, pada tahun 2017 lomba ONS (Olimpiade Nasional Statistika) tidak diselenggarakan. Kali ini Semnastat mengambil tema “Data technology for Smart Business”, yang membahas tentang bagaimana data dapat berbicara sebagai pengambilan suatu keputusan bisnis dan bidang profesi yang tepat untuk mengolah data yang besar.

Pemukulan gong sebagai simbolis dibukanya rangkaian kegiatan Semnastat 2017.

Keynote Speech : “How Data Help Creative Economy in Indonesia”

Seminar Nasional Statistika 2017 dibuka dengan Keynote Speech oleh Ibu Dian Permanasari sebagai staff ahli Badan Ekonomi Kreatif Indonesia. Sektor Industri Kreatif pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo menjadi perhatian khusus yang diharapkan mampu memberikan andil yang besar bagi pertumbuhan ekonomi bangsa Indonesia.

Sebagian besar Industri Kreatif di Indonesia digerakan oleh anak muda Indonesia yang penuh dengan ide-ide fresh dan menarik. Dalam pembahasannya, Ibu Dian juga mengajak semua anak muda untuk terjun langsung di Industri Ekonomi Kreatif Indonesia.

Dari sisi pengembangan, sebagai seorang data analyst diharapkan dapat mengolah data sebagai landasan atau fondasi dari sebuah Industri untuk menentukan suatu kebijakan. Menguasai materi di perkuliahan saja tentunya belum cukup untuk menjadi data analyst yang baik, namun diperlukan penalaran dan problem solving yang baik sehingga diharapkan data-data yang sejatinya sudah tersedia dapat membantu Industri Ekonomi Kreatif Indonesia.

Antusias peserta Semnastat 2017

Sesi I : “Data Scientist : the Sexiest Job in 21^st Century”

Sesi I Seminar Nasional Statistika 2017 diisi oleh Pak Satrio Prabandaru sebagai CEO Mantis Advisory. Pada sesi ini dijelaskan bahwa pekerjaan yang masih diperlukan di Industri ialah seorang Data Scientist atau Data Analyst. Pekerjaan ini baru populer beberpa tahun belakangan ini akibat berkembang pesatnya era teknologi yang mendorong munculnya era Big Data yaitu kondisi dimana kita bisa mengakses data secara mudah lewat jaringan Internet. Data yang tersedia beraneka ragam mulai dari numerik, teks, hingga gambar dan video. Oleh sabab itu diperlukan keahlian lebih sebagai seorang Data Scientist untuk mendapatkan manfaat sebesar mungkin dari data.

Sebagai Data Scientist ada beberapa hal selain kemampuan statistik yang baik antara lain story telling, data processing, basic business, basic marketing, dan basic coding sebagai penunjang di dunia kerja nanti.

Sesi II : “New Analytics Creativity for Smart Business”

Sesi II Seminar Nasional Statistika 2017 diisi oleh Pak Iwan Setyawan yang selain dikenal dengan ahli statistik juga dikenal sebagai motivator lewat bukunya yaitu 9 Summer 10 Autumns.

Sesi II yang diisi oleh Pak Iwan Setyawan

Dalam sesi ini ditekankan pentingnya seorang Data Analyst untuk mempunyai pemikiran yang kreatif, out of the box, dan sikap selalu ingin belajar. Di dunia industri terutama dunia bisnis, seorang Data Analyst dituntut untuk memberikan sesuatu yang penting dan berharga bagi kemajuan perusahaan. Banyak analisis-analisis statistika yang dapat digunakan dan belum di ajarkan dunia perkuliahan, sehingga pembelajaran sebagai statistisi tidak hanya berhenti sampai di dunia perkuliahan. Sesi ini juga ditutup dengan penuturan pengalaman Pak Iwan Setyawan bekerja di berbagai perusahaan sebagai Data Analyst.

Sesi III : “Analytics’ Success Stories in Start-Up”

Sesi III Seminar Nasional dikemas dengan format talkshow interactive dengan 4 pembicara yang sudah lama bekerja di dunia start up yakni Alto Widyasta Setiabudi, Andi Taufan Garuda Putra, Jim Oklahoma, dan Rama Notowidigdo.

Sesi III lebih banyak diisi oleh sharing dari semua narasumber yang memang sudah lama bekerja di dunia start up Indonesia. Masing-masing narasumber memaparkan pengalaman, pekerjaan, dan hambatan yang telah diperolehnya selama berkeja. Pada umumnya pembahasan masih pada tetap bagaiamana penangaan Big Data yang maksimal sehingga diperoleh hasil yang maksimal pula. Ditekankan pula perlunya kemampuan ilmu pemograman bagi seorang Data Analyst untuk menyelesaikan permasalahan yang ada karena tidak dipungkiri di dunia yang serba digital kemampuan programing sudah menjadi kebutuhan.